Monday, July 31, 2017

Rahsia dalam berdoa


Doa dan syukur sangatlah penting karena merupakan bentuk komunikasi kita dengan Tuhan.

Dilihat dari sudut pandang cara kerja fikiran, banyak orang salah dalam merumuskan apa yang mereka inginkan.
Banyak orang tidak menyadari bahwa apapun yang mereka sampaikan saat berdoa, merupakan sugesti
atau affirmasi yang mereka tanamkan di fikiran bawah sadar. Dan fikiran bawah sadar inilah yang
berkomunikasi dengan Tuhan, bukan fikiran sadar. Itulah sebabnya sebelum berdoa kita perlu masuk kedalam kondisi mental / pikiran yang rileks, tenang, hening atau khusyuk. Dengan kata lain masuk dalam kondisi alpha atau theta.

Penjelasan:

Apapun yang menjadi fokus Anda (istilah lain: niat), itulah yang akan Anda dapatkan. Niat adalah keinginan yang ada dalam fikiran bawah sadar dengan muatan emosi yang mempunyai niat (baik positif atau negatif).
Bahasa fikiran bawah adalah bahasa gambar atau citra ( perasaan).

Contoh:
Atasan Anda memberi perintah, “Jangan bayangkan Kupu2 berwarna Pink !”
Yang terjadi adalah Anda pasti sedang “Membayangkan” Kupu2 berwarna Pink .

1. Contoh doa yang sering diucapkan banyak orang:

“Tuhan, jauhkan saya dari segala cubaan.”
Pada saat mengucapkan doa tersebut, emosinya ikut naik dengan niat.
Doa tersebut “salah” karena diucapkan dengan “FOKUS” pada cubaan.

Sesuai dengan prinsip kerja fikiran bawah sadar, buah pikiran yang dominan akan direalisasikan
dalam bentuk fisik.
Hasilnya adalah mereka akan mendapat cubaan dalam segala bentuk.

Anda bisa perhatikan kualitas hidup orang yang memanjatkan doa negatif seperti contoh diatas.

2. Kesalahan lain adalah kebanyakan orang dalam 1 berhari, berdoa dengan penuh keyakinan selama 5 minit dan kemudian ragu selama 23 jam 55 minit.

Ertinya saat berdoa fikiran sadar mereka yakin akan berhasil, tapi pikiran bawah sadarnya ragu akan berhasil.

Perlu diketahui bahwa fikiran bawah sadar bekerja 24 jam dalam sehari.

Solusinya:

1. Berdoalah dengan kalimat positif.

“Tuhan, terima kasih atas semua peluang, kesempatan dan nikmat yang telah diberikan dan akan engkau berikan”.
“Tuhan, terima kasih atas semua kasih, karunia, berkat dan perlindungan-Mu, sehingga saya bisa
hidup berkecukupan, berkelimpahan, tenang, damai, bahagia dan menjadi saluran bekat bagi orang lain.

2. Periksa perasaan Anda saat berdoa.

Jika Anda merasa bahagia dan nyaman saat berdoa, berarti kita sudah yakin doa kita akan terpenuhi.

Kesimpulan:
Doa yang benar adalah yang kita lakukan melalui kualiti berfikir, ucapan, dan tindakan positif sehari hari,

bukan saat kita meluangkan waktu khusus dan di tempat khusus untuk berbicara atau berkomunikasi dengan Tuhan.

Saat kita tahu apa yang kita inginkan, saat kita yakin Tuhan akan memberikan apa yang kita minta, saat
kita bersyukur atas nikmat yang telah dan akan kita terima, saat kita pasrah sepenuhnya pada kehendak
Tuhan, sebenarnya kita telah melakukan doa yang sesungguhnya.

Sebagai standard untuk berdoa , cuba Anda periksa dahulu :

1. Apakah Anda Feel Good (Merasa bahagia ) ?
2. Apakah Anda telah benar-benar bersyukur atas hidup dan kehidupan Anda?
3. Bagaimana kualiti doa Anda?

Sumber : 
Buku QLT Penulis Bp. Adi W Gunawan